Cari Blog Ini

Selasa, 21 September 2010

TUGAS TIK II

Kabel Straight

Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.

Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch

menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Penggunaan kabel straight :

menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.

menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.

menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.

menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.

menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa


Kabel crossover

Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.

Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.

Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.

Penggunaan kabel crossover :

menghubungkan 2 buah komputer secara langsung

menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.

menghubungkan komputer ke port uplink Switch

menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

Port biasa VS Port uplink

Untuk menghubungkan dua buah HUB/Switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/Switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/Switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya.

Berbincang tentang jaringan tentu tidak lepas dari pengetahuan dasar tentang kabel UTP. Meski ini adalah pembahasan lama yang sudah banyak ditulis, saya masih merasa perlu untuk mengulas ulang dengan gaya bahasa yang semoga lebih mudah dipahami. Untuk menyegarkan ingatan tentang

Berikutnya, jika diskusi kita lanjutkan lebih jauh tentang tipe koneksi kabel UTP, kita akan dihadapkan pada dua jenis koneksi yang paling sering digunakan yakni Kabel Straight dan Kabel Cross. Sementara itu dalam posting ini, saya akan fokus pada penggunaan tipe kabel Cross. Kita akan bersimulasi menghubungkan dua komputer tanpa perlu menggunakan hub atau switch.

Kenapa kita memerlukan kabel Cross-over?

Saat kita mengirim atau menerima data antara dua perangkat komputer, satu pihak akan berperan sebagai pengirin sementara yang lain sebagai penerima. Semua ini dilakukan melalui kabel jaringan yang terdiri dari beberapa pasang kabel. Beberapa kabel ini digunakan untuk mengirim data, sedangkan yang lain digunakan untuk menerima data. Pada dasarnya kita perlu menghubungkan jalur TX (trasmit) dari satu ujung ke RX (receive). Jika ada hub, proses penghubungan jalur TX dengan RX ini telah diselesaikan oleh hardware hub. Berhubung kita saat ini tidak membahas jaringan dengan hub, koneksi harus bisa diselesaikan dengan mengatur kabel pada setting seperti dalam ilustrasi di bawah ini:

Hanya ada satu cara untuk membuat kabel cross-over dan sebenarnya caranya sangat mudah. Bagi Anda yang telah mengetahui dasar-dasar kabel UTP, tentu Anda tahu bahwa kabel cross-over dibuat dengan aturan pin tipe 568A di salah satu sisi dan tipe 568B di sisi yang lain. Jika Anda belum mengetahui hal ini, jangan khawatir karena saya akan menjelaskan hal tersebut dengan singkat dan jelas kepada Anda.

Seperti disebutkan sebelumnya, sebuah kabel Cross menghubungkan titik TX komputer satu ke RX komputer yang lain dan sebaliknya.

Silakan cermati urutan pin Cross kabel CAT5 sebagai berikut:

Seperti yang Anda lihat, hanya 4 pin diperlukan untuk koneksi kabel cross-over. Bila Anda membeli kabel Cross yang sudah jadi, Anda mungkin menemukan bahwa kedelapan pin digunakan. Kabel ini sama saja dengan yang ditampilkan di atas, beberapa pin sengaja dipasang meskipun tidak digunakan.

Hal ini tidak akan berakibat apa-apa, hanya agar kabel tampak lebih rapi.

Berikut adalah urutan pin kabel cross-over dengan posisi semua pasang kabel tetap dihubungkan (meski tidak digunakan):

Di mana lagi kabel Cross-over diperlukan?

Kabel Cross tidak hanya digunakan untuk menghubungkan komputer, tetapi juga berbagai perangkat lain. Koneksi lain yang dikenal paling sering dengan menggunakan kabel Cross adalah switch dan hub. Jika Anda memiliki dua hub dan Anda harus menghubungkan keduanya, Anda bisa menggunakan port uplink yang secara khusus ketika diaktifkan akan mem-by pass proses cross Tx dan RX sehingga seakan-akan kita tetap menggunakan kabel Straight. Trus bagaimana jika tidak ada uplink port atau ada tapi sudah dipakai?

Kabel cross akan memecahkan masalah Anda dan menghubungkan kedua hub dengan baik. Perhatikan ilustrasi berikut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang saya bicarakan:

Seperti yang dapat Anda lihat dalam ilustrasi di atas, berkat adanya uplink port, Anda tidak memerlukan kabel Cross.

Mari sekarang kita lihat bagaimana jika kita tidak memiliki sisa port uplink. Dalam hal ini kita harus membuat sebuah kabel cross-over untuk menghubungkan kedua hub:

Saya juga sudah siapkan ilustrasi yang membandingkan kabel Cross dengan kabel Straight di bawah ini:

Cara Mudah Membuat Kabel UTP Cross

20:22 / Diposkan oleh Mister Hacker / komentar (0)

Cara Mudah Membuat Kabel UTP Cross

Label: Networking |

Berikut adalah tips cara membuat kabel cross secara mudah tanpa memperhatikan urutan warna. Sebagai catatan, tips ini dapat dipakai jika anda akan membuat kabel cross dengan panjang maksimal 8 (delapan) meter. Jika lebih dari 8 meter, sebaiknya gunakan aturan urutan warna. Silahkan baca post saya sebelumnya “Urutan warna kabel UTP” pada kategori networking.

Tahap pertama, buka/kupas kedua ujung kabel, kemudian samakan urutan warna keduanya (urutan mau dimulai dari warna apa aja terserah, yang penting kedua ujung kabel urutannya sama)

Urutan kedua ujung kabel saya gambarkan seperti penomoran dibawah ini, dimana kedua ujung kabel diberi nomor dari 1 sampai 8.

Ujung A

1 2 3 4 5 6 7 8

Ujung B

1 2 3 4 5 6 7 8

Tahap kedua, salah satu ujung, misal ujung A, posisi 1 dan 2 ditukar dengan posisi 3 dan 4. Penomorannya menjadi seperti gambar dibawah ini:

Ujung A

3 4 1 2 5 6 7 8

Ujung B

1 2 3 4 5 6 7 8

Tahap ketiga, pada kedua ujung, posisi 4 dipindah ke posisi 6,

sehingga penomorannya menjadi seperti dibawah ini:

Ujung A

3 4 1 5 6 2 7 8

Ujung B

1 2 3 5 6 4 7 8

Tahap terakhir, silahkan tes kabel tersebut menggunakan 2 PC atau menggunakan tester jaringan. Jika crimping sudah benar dan kabel juga dalam kondisi baik, mestinya sudah bisa connect.

Panduan Setting Kabel UTP dengan Mode Straight

20:21 / Diposkan oleh Mister Hacker / komentar (0)

Panduan Setting Kabel UTP dengan Mode Straight

Kali ini kita akan langsung fokus terutama pada kabel CAT5 karena tipe kabel ini paling populer saat ini. Di bagian bawah Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai kabel klasik yang digunakan untuk kabel telepon (CAT1) juga.

Bagi yang pengen belajarjaringan, sangat penting bagi Anda untuk tahu bagaimana sebenarnya cara tepat untuk membuat koneksi kabel UTP karena inilah bagian dasar jaringan yang akan membantu anda menghindari frustrasi berjam-jam dan pemecahan masalah jika memulai dengan benar. Di sisi lain, jika Anda dihadapkan pada jaringan dengan kabel yang buruk, maka Anda akan dapat menemukan masalah dan memperbaikinya sehingga lebih efisien.

Mengetahui setting kabel UTP

Mari kita lihat bagaimana UTP kabel dibuat.

Ada 2 skema kabel populer yang kebanyakan digunakan saat ini, yakni: T-568A dan T-568B. Satu hal yang membedakan kedua skema ini adalah kode warna pasangan 2 dan 3 akan diposisikan silang. Keduanya bekerja dengan baik, selama Anda tidak mencampuradukkan aturan masing-masing.

Ujung kabel UTP dibuat dengan memasangkan konektor dengan bantuan tang UTP dan atau Crimping Tool.

Konektor/steker UTP seringkali disebut sebagai “RJ-45″, tetapi sebenarnya istilah tersebut ditujukan untuk konektor 8 pin yang dipasangi pinout USOC untuk telepon. Konektor pada ujung kabel disebut sebagai “plug” dan tempat stopkontak/tempat menancapkan plut disebut sebagai “jack.”

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, UTP memiliki 4 pasang kabel yang dibuat saling melilit. sekarang mari kita lihat pasangan kabel terbut untuk melihat kode warna yang mereka miliki:

Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar di sebelah kiri, 4 pasangan yang berlabel.

Pasangan 2 dan 3 biasa digunakan untuk jaringan 10/100Mbit, sedangkan pasangan 1 dan 4 are tidak dipakai. Dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.

Ethernet umumnya menggunakan jalur 8-kabel konduktor dengan plug dan jack 8-pin. Konektor standar disebut “RJ-45″ mirip seperti konektor RJ-11 standar telepon, cuma agak sedikit lebih lebar karena memuat pin yang lebih banyak.

Catatan: Perlu diketahui bahwa skema pengkabelan yang akan kita bicarakan di sini adalah tentang kabel straight. Setting Kabel Cross dibahas di halaman yang berbeda. Kedelapan-kabel konduktor data berisi 4 pasang kawat. Setiap pasang terdiri dari satu kabel dengan warna penuh dan satu kabel strip putih dari corak warna yang sama. kedua kabel dililitkan bersama. Untuk menjaga ketahanan Ethernet, Anda tidak perlu mengupas lebih dari yang dibutuhkan (cukup sekitar 1 cm).

Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100 Mbit adalah Orange dan Hijau. Dua pasangan yang lain, Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet kedua atau untuk sambungan telepon. Ada dua standar kabel UTP, yang pertama disebut “T568A” (juga disebut “EIA”) dan “T568B” (juga disebut “AT & T” dan “258A”). Keduanya hanya berbeda dalam urutan kode warna- yakni, penempatan warna apa di pin yang mana, bukan pada sinyal listrik apa pada warna apa.

T-568A dianggap menjadi standar instalasi yang baru, sedangkan T-568B merupakan alternatif yang juga banyak digunakan. Sekedar informasi, perlu diketahui bahwa perlatan yang siap digunakan pada umunya disetting untuk tipe T568B. T568B juga merupakan standar AT&T. Bahkan, menurut saya sangat sedikit orang yang menggunakan kawat T568A pada jaringan mereka. Informasi ini penting agar sistem pengkabelan tidak tercampur, karena Anda dan peralatan Anda bisa dibuat bingung karenanya

Penempatan pin untuk skema T568B

Perlu diketahui bahwa nomor pin ganjil selalu berwarna strip putih diikuti warna utama (1,3,5,7). Kabel yang dihubungkan ke Konektor RJ-45 dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini:

Kode Warna untuk T568B

Warna Pin – nama pasangan

1 putih-orange (pasangan 2) TxData +

2 orange (pasangan 2) …….. TxData –

3 putih-hijau (Pasangan 3) .. RecvData +

4 biru (pasangan 1)

5 putih-biru (pasangan 1)

6 hijau (Pasangan 3) ……….. RecvData -

7 putih-coklat (pasangan 4)

8 coklat (pasangan 4)

Jack yang ditempelkan pada tembok mungkin disambungkan dalam urutan yang berbeda karena kabel seringkali dibuat cross-over dalam jack itu sendiri. Jack yang baik biasanya dilengkapi dengan diagram pengkabelan atau setidaknya urutan nomor pin. Perhatikan bahwa pasangan biru berada di tengah-tengah pin; pasangan ini menjelaskan posisi pasangan merah/hijau pasangan yang dapat digunakan untuk saluran telepon biasa dengan konektor RJ-11.

(hijau=putih-biru;merah=biru)

Penempatan pin untuk skema T568A

Spesifikasi T568A membalik posisi kabel berwarna orange dan hijau sehingga pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin tengah. (Perlu diketahui bahwa dalam konektor RJ-11 di atas, pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin tengah) T568A berjalan:

Kode Warna untukT568A

Warna Pin – nama pasangan

1 putih-hijau (Pasangan 3) .. RecvData +

2 hijau (Pasangan 3) ………. RecvData -

3 putih-orange (pasangan 2) TxData +

4 biru (pasangan 1)

5 putih-biru (pasangan 1)

6 jeruk (pasangan 2) ……… TxData –

7 putih-coklat (pasangan 4)

8 coklat (pasangan 4)

Diagram di bawah ini menunjukkan perbandingan antara 568A dan 568B:

Kapan dan dimana tipe kabel ini digunakan?

Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat cross-over secara internal dengan menggunakan sirkuit khusus. Dalam kasus penggunaan kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan. Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross-over khusus karena telepon terhubung langsung ke soket telepon.

Gambar di atas menunjukkan kepada kita standar CAT5 straight yang biasa digunakan untuk menghubungkan PC ke HUB. Anda mungkin sedikit bingung karena Anda mungkin beranggapan data TX + dari satu sisi untuk tersambung ke TX + di sisi lainnya, namun bukan begitu cara kerjanya.

Bila Anda menghubungkan PC ke HUB, HUB yang akan secara otomatis menyilang kabel Anda dengan sirkuit internal, alhasil Pin 1 dari PC (TX +) dihubungkan ke Pin 1 HUB (yang terhubung ke RX +). Hal ini juga berlaku pada pin yang lain.

Jika tidak HUB tidak menyilang posisi pin melalui sirkuit internal (hal ini terjadi jika Anda menggunakan Uplink port pada hub) maka Pin 1 dari PC (TX +) akan terhubung ke Pin 1 HUB (dalam hal ini TX +). Jadi Anda cermati bahwa tidak peduli apapun yang kita lakukan pada port HUB (uplink atau normal), sinyal ditetapkan pada 8 pin pada PC, akan selalu tetap sama, maka setting pin di HUB


Membuat Kabel UTP/LAN Sendiri

Kabel UTP atau Unshielded Twisted Pair atau Ethernet Cable atau kita biasa menyebutnya dengan kabel LAN adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar peralatan yang berhubungan dengan computer network (komputer, hub, switch, router). Kabel ini bentuknya seperti kabel telefon, hanya lebih besar. Yang dimaksud dengan kabel UTP adalah hanya kabelnya, sedangkan kepala kabelnya adalah 8 position modular connectors (8P8C) yang biasa disebut RJ-45 (RJ=register jack).

warna-warna

warna kabel2 didalam kabel UTP adalah:

- biru

- putih-biru

- hijau

- putih-hijau

- oranye

- putih-oranye

- coklat

- putih-coklat

jenis kabel

berdasarkan kapasitas

10BASE-T : 10 Mbps (mega bit per second)

Cat 5 (Category 5) / 100BASE-TX : 100 Mbps

Cat 6 (Category 6) / 1000BASE-T : 1000 Mbps (1 Gbps)

berdasarkan urutan kabel

ada dua macam susunan kabel:

> TIA/EIA-568-A (T568A)

putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat

> TIA/EIA-568-B (T568B)putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-

putihcoklat-coklat

Untuk perangkaian kabel straight dan cross sbb:

Straight (Straight-through): T568A vs T568A atau T568B vs T568B (lebih sering dipakai)

kedua ujung susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat

atau

kedua ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat

Cross (Crossover): T568A vs T568B

satu ujung susunannya: putihoranye-oranye-putihhijau-biru-putihbiru-hijau-putihcoklat-coklat

dan

ujung lainnya susunannya: putihhijau-hijau-putihoranye-biru-putihbiru-oranye-putihcoklat-coklat

penggunaan jenis kabel

>Kabel Cat 5 biasa digunakan untuk menghubungkan antara hub/router/switch ke PC karena koneksi ini tidak memakai traffic data yang besar sehingga 10 MBps sudah cukup.

Sedangkan Cat 6 digunakan untuk menghubungkan antar hub/router/switch karena hubungan ini biasanya melibatkan banyak PC sehingga traffic data akan menjadi lebih besar pula.

Analoginya seperti jalan, cat 6 diibaratkan jalan raya (4 jalur), sedangkan cat 5 seperti jalan biasa (2 jalur).

Bila ingin menggunakan Cat 6 untuk semua koneksi boleh2 saja, tapi akan agak mubazir jadinya.

Sedangkan kalau ingin hemat dan menggunakan Cat 5 semua, jangan kaget kalau koneksi jadi lambat…

>Sedangkan yang membedakan kapan menggunakan kabel straight dan kapan menggunakan kabel cross adalah mesin apa yang ingin kita hubungkan. Bila PC ke router gunakan kabel straight, kalau PC ke PC gunakan kabel cross.

Daftarnya sebagai berikut:

pc – router/hub/switch : straight

hub – router : straight

pc – pc : cross

router -router : cross

hub – hub : cross

pembuatan kabel cross dan straight

untuk membuat kabel diperlukan alat2 sebagai berikut

-kabel UTP (panjang secukupnya)

-RJ-45 (8P8C modular jack)

-crimp tool (untuk motong kabel dan masang RJ-45)

-cable tester (tentunya untuk ngetes kabel)

langkah pembuatan:

1. kupas bungkus kabel, akan terlihat 8 kabel kecil warna-warni, cukup, ga usah dikupas lagi sampai terlihat kabel tembaganya (untuk ngupas bisa pakai crimping tool atau gunting/silet/cutter,dkk)

2. urutkan kabel sesuai urutan yang diinginkan, T568A atau T568B

3. tempelkan kabel2 sesuai urutan secara mendatar (pegang aja pake tangan, bukan di lem/solatip)

4. potong sekaligus dengan crimping tool hingga ujung2 kabel segaris

5. masukkan ujung2 kabel kedalam RJ-45

6. dorong2 kabel masuk RJ45 sampai terasa benar2 masuk/mentok

7. gunakan crimping tool untuk memasang RJ-45: cari lobang di cripting tool yang pas untuk kepala RJ-45, masukkan RJ-45(yang sudah dimasuki kabel) kedalam lobang itu, tekan cripting tool sampai terdengar “klik”

8. lakukan langkah 1-7 untuk ujung satunya lagi

9. test kabel dengan cable tester: masukkan kabel ke cable tester, nyalakan, kalau kedelapan lampu kecil bisa menyala (gantian nyalanya) berarti kabel sudah tersambung dengan baik


GAMBAR Peralatan dan media yang di butuhkan untuk membuat kabel LAN :

  1. Kabel UTP
  2. Konektor RJ45
  3. Tang Crimping
  4. LAN Tester
  5. Gunting

Berikut diagram kabel straight:

Urutan Ujung A

  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat

Urutan Ujung B

  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat

Kegunaan:

  1. Menghubungkan PC dengan HUB/Switch.

Diagram Kabel Cross

Urutan Ujung A

  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat

Urutan Ujung B

  1. Putih Hijau
  2. Hijau
  3. Putih Orange
  4. Putih Coklat
  5. Coklat
  6. Orange
  7. Biru
  8. Putih Biru

Kegunaan:

  1. Menghubungkan PC ke PC langsung tanpa HUB/Switch.
  2. Menghubungkan HUB/Swicth dengan HUB/Switch.

Kita akan coba membuat kabel straight, pertama kupas-lah pelindung luar kabel UTP lalu atur agar lurus kabel-kabel didalamnya. Urutkan posisinya berdasarkan diagram diatas. Potong ujung kabel dengan gunting agar rata. Masukkan kedalam konektor RJ-45 lalu di crimping dengan tang crimping. Ikuti caranya untuk ujung kedua sama dengan langkah pertama. Masukkan ujung kedua kabel kedalam LAN-tester lalu periksa, jika semua lampu 1-8 terhubung maka kabel ini sudah siap kita pakai.

Untuk kabel cross juga sama seperti langkah diatas, hanya bedanya harap perhatikan salah satu ujung yang berbeda. Adapun standard per-kabelan ini yang dijaminkan adalah kurang lebh 100 meter, diatas 100 meter kemungkinan akan mengalami loss.

Jika ada yang bertanya bagaimana membedakan kabel straight dan kabel cross? Sebenarnya mudah saja, perhatikan ujung dari kedua kabel tersebut lihat diagram-nya bila yang pertama adalah putih orange lalu kedua putih orange juga sudah pasti itu kabel straight, sedangkan kabel cross salah satu ujungnya dimulai dengan putih hijau.